Rabu, 29 April 2015

PENDUKUNG JOKOWI NYARIS BENTROK

Pendukung Jokowi di Madiun Nyaris Bentrok

Beberapa waktu yang lalu saat sedang masa-masa kampanye calon presiden, Jokowi mengunjungi Madiun. Sebelum Jokowi datang, ada insiden kecil yang terjadi di panggung yang telah disediakan untuk menyambut kedatangan Jokowi. Di panggung tersebut disuguhkan music dangdut . Ada fans Jokowi yang ngamuk lantaran diminta untuk turun dari panggung acara. Jokowi belum hadir di panggung, namun suasana panggung telah ramai oleh massa pendukung lengkap dengan atribut kampanye. Akibat panggung mulai dinaiki orang-orang yang dinilai tak berkepentingan, panitia dan Satgas PDI Perjuangan meminta mereka untuk turun panggung. Terdapat dua pria di atas panggung yang tidak terima saat mereka diminta untuk turun dari panggung tersebut.


Mereka melontarkan protes kepada panitia dan Satgas PDI Perjuangan dan mengatakan bahwa mereka berdua adalah orang yang berpengaruh di area tempat panggung didirikan. Namun, panitia tak peduli terhadap perkataan mereka  dan  tetap meminta keduanya turun. Kedua orang itu marah dan langsung mengejar, ingin memukul panitia dan Satgas. Beruntung, polisi langsung datang memisahkan kedua belah pihak sehingga tidak terjadi perkelahian di atas panggung. Dua orang itu kemudian dibawa ke Pos Keamanan. Insiden itu tidak meluas. Insiden itu pun menjadi cibiran sekitar seribu orang yang ada di sekitar panggung.  Orang-orang di sana melontarkan perkataan "Tawuran ndeso” kepada kedua orang tersebut. 

Dari kejadian di atas dapat dijabarkan dalam teori Subculture dan Counterculture.
Subculture dapat dijelaskan dengan beberapa penjelasan :
  1. Budaya-budaya kecil yang tergabung menjadi suatu budaya besar. 
  2. Sekelompok orang yang menjadi bagian dari sebuah budaya besar, yang memiliki nilai-nilai, norma-norma, dan lifestyle tersendiri
  3. Terbentuk karena estetika dan pandangan terhadap konsep hidup, interest dan pengalaman yang sama
Yang termasuk dalam subculture adalah mereka yang mendukung dan mempercayai Jokowi sebagai orang yang pantas untuk menjadi seorang presiden untuk ke depannya. Mereka percaya bahwa Jokowi mampu menolong masyarakat, mampu mengerti apa yang masyarakat butuhkan untuk ke depannya, dan mampu membuat negara Indonesia menjadi lebih maju ke arah yang jauh lebih baik dari sebelum-sebelumnya. Persatuan mereka tercipta karena adanya pandangan yang sama mengenai Jokowi (sesuai dengan poin no. 3).

Sedangan Counterculture, dapat dijelaskan sebagai berikut.
  1. Merupakan anti-mainstream, terbentuk untuk melawan budaya yang dominan
  2. Sulit hidup berdampingan dengan budaya dominan, melawan semua nilai-nilainya
  3. Intinya melawan norma dan nilai yang ada tersebar dalam satu kelompok budaya
Kedua orang yang berada di panggung dan mencoba membuat keributan merupakan orang yang termasuk ke dalam counterculture. Mengapa? Pertama, mereka melawan saat diminta oleh panitia untuk lebih tertib saat panitia mencoba untuk mentertibkan. Bukannya mencoba untuk bekerja sama, mereka malah tidak terima dan membuat keributan. Kedua, dengan reaksi dari kedua orang tersebut sangat jelas bahwa mereka orang yang tidak dapat diatur, tidak dapat menyesuaikan diri dengan apa yang memang seharusnya dilakukan.

Kesimpulannya, subculture adalah sekelompok orang yang tidak merugikan sedangkan countercukture adalah sekelompok orang yang merugikan, yang dapat membuat orang-orang di sekitarnya merasa terancam, risih, dll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar