Rabu, 29 April 2015

MANTAN RATU KECANTIKAN BEROTOT SEPERTI LAKI-LAKI !

Mantan Ratu Kecantikan Korea Selatan Itu Kini Berotot Bak Laki-laki !

Setiap budaya di dunia pasti memiliki persepsi soal kecantikan sesuai standar masing-masing, tak terkecuali di Korea Selatan. Barometer kecantikan di Negeri Ginseng tersebut adalah kulit putih mulus bak porselen, tubuh kurus, dan perilaku nan feminin. Bukannya merasa dibatasi oleh tolok ukur yang mustahil, wanita Korea justru berlomba-lomba memoles diri mereka dengan inovasi kecantikan terkini untuk dianggap cantik kekinian.

Berbeda dengan wanita korea biasanya, Jeong Yeon Soon, mantan Ratu Kecantikan Korea Selatan tersebut  begitu berani mendobrak standar kecantikan yang membuat sejumlah besar wanita di Korea Selatan melakukan hal ekstrem. Tanpa banyak pertimbangan, Yeon Soon memamerkan tubuhnya yang berotot yang jauh sekali dari standar kecantikan pada umumnya di Korea.

 Tubuh Yeon Soon ini terinspirasi dari foto Madonna yang menampilkan tubuh kencang, berotot, dan sehat. Dari foto Madonna tersebut, ia tersadar mengenai betapa pentingnya kesehatan dan kebahagiaan ketimbang standar kecantikan di negaranya. Perempuan bugar ini mengawalinya dengan berolahraga lima kali sehari dan melakukan diet ayam, kentang, dan sayuran.

Banyak orang yang pada awalnya melihat dirinya menyangka diri Jeong Yeon Soon seorang transgender. Meski demikian, Yeon Soon tidak pantang menyerah. Tanpa terlalu mendengarkan penilaian orang lain, ia pun akhirnya mencapai bentuk tubuh sehat di luar standar kecantikan wanita Korea Selatan pada umumnya.

Fenomena mengenai Jeong Yeon Soon dapat dijabarkan melalui teori pluralisme dalam post modern.
Pluralisme dapat menimbulkan 2 hal, yaitu :
  1. Parodi, adalah karya yang meniru karya yang telah ada, tetapi karya diciptakan untuk mengolok atau mentertawakan. Contoh : meme
  2. Dekonstruksi, adalah perekonstruksian segala sesuatu yang telah terstruktur. Contoh pakaian yang melanggar aturan yang ada / norma yang ada. Perempuan memakai pakaian maskulin sedangkan lelaki memakai pakaian feminin.
Perempuan dengan otot seperti lelaki termasuk ke dalam dekonstruksi karena nilai yang ada bergeser. Tidak hanya di Korea Selatan saja, tetapi hampir di semua negara selalu berpendapat bahwa perempuan pada layaknya adalah perempuan yang memiliki badan yang langsing, putih, bersih, bukannya berotot seperti lelaki perkasa. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar